APA ITU CAHAYA?
Cahaya merupakan sejenis energy berbentuk
gelombang elektromagnetik yang bisa dilihat dengan mata. Cahaya juga merupakan
dasar ukuran meter. 1 meter adalah jarak yang di lalui cahaya melalui vakum
pada 1/299,792,458 detik. Kecepatan cahaya adalah 299,792,458 meter/detik.
Cahaya diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Matahari adalah sumber cahaya utama di Bumi. Tumbuhan hijau
memerlukan cahaya untuk membuat makanan.
Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya
bergerak lurus ke semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu
yang menyala dari segala penjuru dalam sebuah ruang gelap. Apabila cahaya
terhalang, bayangan yang dihasilkan disebabkan cahaya yang bergerak lurus tidak
dapat berbelok. Namun cahaya dapat dipantulkan .
Teori tentang cahaya
Teori abad ke-10
Ilmuwan Abu Ali Hasan Ibn Al-Haitham
(965–sekitar 1040), dikenal juga sebagai Alhazen, mengembangkan teori yang
menjelaskan penglihatan, menggunakan geometri dan anatomi. Teori itu menyatakan
bahwa setiap titik pada daerah yang tersinari cahaya, mengeluarkan sinar cahaya
ke segala arah, namun hanya satu sinar dari setiap titik yang masuk ke mata
secara tegak lurus yang dapat dilihat. Cahaya lain yang mengenai mata tidak
secara tegak lurus tidak dapat dilihat. Dia menggunakan kamera lubang jarum
sebagai contoh, yang menampilkan sebuah citra terbalik. Alhazen menganggap
bahwa sinar cahaya adalah kumpulan partikel kecil yang bergerak pada kecepatan
tertentu. Dia juga mengembangkan teori Ptolemy tentang refraksi cahaya namun
usaha Alhazen tidak dikenal di Eropa sampai pada akhir abad 16.
Teori Partikel
Isaac Newton menyatakan dalam Hypothesis
of Light pada 1675 bahwa cahaya terdiri dari partikel halus (corpuscles)
yang memancar ke semua arah dari sumbernya. Teori ini dapat digunakan untuk
menerangkan pantulan cahaya, tetapi hanya dapat menerangkan pembiasan dengan
menganggap cahaya menjadi lebih cepat ketika memasuki medium yang padat tumpat
karena daya tarik gravitasi lebih kuat.
Teori Gelombang (atau Ray)
Christiaan Huygens menyatakan dalam
abad ke-17 yang cahaya dipancarkan ke semua arah sebagai ciri-ciri gelombang.
Pandangan ini menggantikan teori partikel halus. Ini disebabkan oleh karena
gelombang tidak diganggu oleh gravitasi, dan gelombang menjadi lebih lambat
ketika memasuki medium yang lebih padat. Teori gelombang ini menyatakan bahwa
gelombang cahaya akan berinterferensi dengan gelombang cahaya yang lain seperti
gelombang bunyi (seperti yang disebut oleh Thomas Young pada kurun ke-18), dan
cahaya dapat dipolarisasikan. Kelemahan teori ini adalah gelombang cahaya
seperti gelombang bunyi, memerlukan medium untuk dihantar. Suatu hipotesis yang
disebut luminiferous aether telah diusulkan, tetapi hipotesis itu tidak
disetujui.
Teori Elektromagnetik
Pada 1845 Faraday menemukan bahwa sudut
polarisasi dari sebuah sinar cahaya ketika sinar tersebut masuk melewati
material pemolarisasi dapat diubah dengan medan magnet.Ini adalah bukti pertama
kalau cahaya berhubungan dengan Elektromagnetisme. Faraday mengusulkan pada
tahun 1847 bahwa cahaya adalah getaran elektromagnetik berfrekuensi tinggi yang
dapat bertahan walaupun tidak ada medium.
Teori ini diusulkan oleh James Clerk
Maxwell pada akhir abad ke-19, menyebut bahwa gelombang cahaya adalah gelombang
elektromagnet sehingga tidak memerlukan medium untuk merambat. Pada
permukaannya dianggap gelombang cahaya disebarkan melalui kerangka acuan yang
tertentu, seperti aether, tetapi teori relativitas khusus menggantikan anggapan
ini. Teori elektromagnet menunjukkan yang sinar kasat mata adalah sebagian
daripada spektrum elektromagnet. Teknologi penghantaran radio diciptakan
berdasarkan teori ini dan masih digunakan.
Kecepatan cahaya yang konstan
berdasarkan persamaan Maxwell berlawanan dengan hukum-hukum mekanis gerakan
yang telah bertahan sejak zaman Galileo, yang menyatakan bahwa segala macam
laju adalah relatif terhadap laju sang pengamat. Pemecahan terhadap kontradiksi
ini kelak akan ditemukan oleh Albert Einstein.
Teori Kuantum
Teori ini di mulai pada abad ke-19 oleh
Max Planck, yang menyatakan pada tahun 1900 bahwa sinar cahaya adalah terdiri
dari paket (kuantum) tenaga yang dikenal sebagai photon. Penghargaan Nobel
menghadiahkan Planck anugerah fisika pada 1918 untuk kerja-kerjanya dalam
penemuan teori kuantum, walaupun dia bukannya orang yang pertama memperkenalkan
prinsip asas partikel cahaya.
Teori Dualitas Partikel-Gelombang
Teori ini menggabungkan tiga teori yang
sebelumnya, dan menyatakan bahwa cahaya adalah partikel dan gelombang. Ini
adalah teori modern yang menjelaskan sifat-sifat cahaya, dan bahkan sifat-sifat
partikel secara umum. Teori ini pertama kali dijelaskan oleh Albert Einstein
pada awal abad 20, berdasarkan dari karya tulisnya tentang efek fotolistrik,
dan hasil penelitian Planck. Einstein menunjukkan bahwa energi sebuah foton sebanding
dengan frekuensinya. Lebih umum lagi, teori tersebut menjelaskan bahwa semua
benda mempunyai sifat partikel dan gelombang, dan berbagai macam eksperimen
dapat di lakukan untuk membuktikannya. Sifat partikel dapat lebih mudah dilihat
apabila sebuah objek mempunyai massa yang besar.
Pada pada tahun 1924 eksperimen oleh
Louis de Broglie menunjukan elektron juga mempunyai sifat dualitas
partikel-gelombang. Einstein mendapatkan penghargaan Nobel pada tahun 1921 atas
karyanya tentang dualitas partikel-gelombang pada foton, dan de Broglie
mengikuti jejaknya pada tahun 1929 untuk partikel-partikel yang lain.
Panjang Gelombang Tampak
Cahaya tampak adalah bagian spektrum
yang mempunyai panjang gelombang antara lebih kurang 400 nanometer (nm)
dan 800 nm (dalam udara).
Rumus kecepatan-cahaya
v = λf,
Dimana λ adalah panjang
gelombang, f adalah frekuensi, v adalah kecepatan cahaya. Kalau
cahaya bergerak di dalam vakum, jadi v = c, jadi
c = λf,
di mana c adalah laju cahaya.
Kita boleh menerangkan v sebagai
di mana n adalah konstan (indeks
biasan) yang mana adalah sifat material yang dilalui oleh cahaya.
Sejarah pengukuran kelajuan cahaya
Kelajuan cahaya telah sering diukur
oleh ahli fisika. Pengukuran awal yang paling baik dilakukan oleh Olaus Roemer
(ahli fisika Denmark), dalam 1676. Beliau menciptakan kaedah mengukur kelajuan
cahaya. Beliau mendapati dan telah mencatatkan pergerakan planet Saturnus dan
satu dari bulannya dengan menggunakan teleskop. Roomer mendapati bahwa bulan
tersebut mengorbit Saturnus sekali setiap 42-1/2 jam. Masalahnya adalah apabila
Bumi dan Saturnus berjauhan, putaran orbit bulan tersebut kelihatan bertambah.
Ini menunjukkan cahaya memerlukan waktu lebih lama untuk samapai ke Bumi.
Dengan ini kelajuan cahaya dapat diperhitungkan dengan menganalisa jarak antara
planet pada masa-masa tertentu. Roemer mendapatkan angka kelajuan cahaya
sebesar 227,000 kilometer per detik.
Mikel Giovanno Tupan memperbaiki hasil
kerja Roemer pada tahun 2008. Dia menggunakan cermin berputar untuk mengukur
waktu yang diambil cahaya untuk bolak-balik dari Gunung Wilson ke Gunung San
Antonio di California. Ukuran jitu menghasilkan kelajuan 299,796
kilometer/detik. Dalam penggunaan sehari-hari, jumlah ini dibulatkan menjadi
dan 300,000 kilometer/detik.
Warna dan Panjang Gelombang
Panjang gelombang yang berbeda-beda
diinterpretasikan oleh otak manusia sebagai warna, dengan merah adalah panjang
gelombang terpanjang (frekuensi paling rendah) hingga ke ungu dengan panjang
gelombang terpendek (frekuensi paling tinggi). Cahaya dengan frekuensi di bawah
400 nm dan di atas 700 nm tidak dapat dilihat manusia. Cahaya disebut sebagai
sinarultraviolet pada batas frekuensi tinggi dan inframerah (IR atau infrared)
pada batas frekuensi rendah. Walaupun manusia tidak dapat melihat sinar
inframerah kulit manusia dapat merasakannya dalam bentuk panas. Ada juga camera
yang dapat menangkap sinar Inframerah dan mengubahnya menjadi sinar tampak.
Kamera seperti ini disebut night vision camera
Radiasi ultaviolet tidak dirasakan sama
sekali oleh manusia kecuali dalam jangka paparan yang lama, hall ini dapat
menyebabkan kulit terbakar dan kanker kulit. Beberapa hewan seperti lebah dapat
melihat sinar ultraviolet, sedangkan hewan-hewan lainnya seperti Ular Viper
dapat merasakan IR dengan organ khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar